INFO




Info penting Buat
WANITA Tapi Sangat Penting Untuk di ketahui para kaum PRIA :D


Hampir separuh populasi wanita usia produktif pernah mengalami Pre-Menstruation Syndrome (PMS), yang menga-kibatkan perubahan emosional. Seperti cepat tersinggung, ma-rah-marah, dan mudah me-nangis.
Kalau sudah begitu, jangan salahkan PMS. Karena nyatanya perubahan hormon sebelum, saat, dan sesudah haid memang berpengaruh pada kondisi psikis wanita.
PMS biasanya terjadi saat ovulasi yakni 14 – 16 hari sebelum haid, dan kemudian berangsur menghilang pada saat menstruasi. Siklus haid biasanya berlangsung selama 28 hari (normal 28-35), dengan banyaknya darah yang keluar sekitar 20-80 ml.

Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang wajar bagi wanita usia produktif.

Faktor pemicu PMS
1. Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yaitu ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.
2. Kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.



Para wanita memang tidak pernah berpura-pura jika mereka terlihat menekuk muka mereka, bersikap judes, atau menjadi sangat gampang tersinggung dengan alasan semua gara-gara PMS. Benar atau tidak, nyatanya memang sangat susah untuk mengantisipasi 3 cycle yang akan selalu berulang selama satu bulan itu.

Tahap I
PMS= Pre Menstruation Syndrome

Biasanya dirasakan sekitar seminggu sebelum mens. Dalam masa ini hormon mulai kehilangan keseimbangan. Ciri-ciri fisik yang mengarah pada datangnya masa menstruasi mulai terasa seperti payudara mengencang, rasa sakit di sendi kaki, perut agak kembung. selain tanda fisik, perubahan mental juga mulai terjadi misalnya wanita menjadi lebih ekspresif (marah, sedih, gembira bisa dengan mudah datang silih berganti). PMS jenis ini biasanya sangat berbahaya apabila terjadi, karena memang perubahan mood yang terjadi benar-benar dapat membawa bencana pada keharmonisan kerja, keluarga dan juga percintaan.

Tahap II
PMS= Pas Menstruation Syndrome

Biasanya dirasakan pada saat hari pertama dan kedua menstruasi pada kasus yang sangat buruk, sindroma ini akan terjadi sepanjang waktu mens. Pada masa ini, biasanya fisik menurun drastis, karena harus menyesuaikan dengan kontraksi yang terjadi. Tanda-tanda fisik yang biasanya dialami adalah kram, pegal pada pinggang bagian belakang dan pegal di bagian belakang dengkul.

Pijatan ringan pada daerah-daerah yang pegal dengan minyak akan sangat membantu. Biarkan tubuh untuk beristirahat sejenak untuk mengikuti ritme kontraksi akan sangat membantu.

Tahap III
PMS=Post Menstruation Syndrome

PMS jenis ini akan dirasakan setelah masa menstruasi. Biasanya ini sangat susah untuk diprediksi kedatangannya karena memang kadang datang dan kadang juga tidak. Biasanya gejala yang banyak dialami adalah gejala-gejala psikis. Seperti malas bekerja, malas bersosialisasi, dan mudah marah. PMS ini memang tidak terlihat terlalu mematikan, namun bisa dikategorikan menjadi bahaya laten, yang tetap harus diwaspadai.

Keluhan saat Haid

1. Nyeri haid (Dimenorea)

• Normal (fisiologis) : Rahim berkontraksi
• Abnormal (patologis) : Adanya pemberat
• Seperti :INfeksi,TumordanEndometriosis

2. Sindroma Pra Haid (PMS)

• Hormonal meningkatnya estrogen dan rendahnya progesteron
• Rasa cemas
• Cepat marah
• Mudah tersinggung
• Sulit konsentrasi
• Psikis

Dua zat gizi yang banyak diteliti karena keterkaitannya dengan PMS adalah vitamin B6 dan kalsium. Vitamin B6 disebutkan dapat membantu mengurangi perasaan depresi pada wanita yang diakibatkan oleh PMS. Sementara kalsium telah lama diketahui memiliki keterkaitan dengan siklus menstruasi. Penelitian klinis membuktikan bahwa suplementasi kalsium dapat membantu mengurangi gangguan psikis dan fi- sik yang diakibatkan oleh PMS.

PMS dan vitamin B6

Vitamin B mempunyai peran penting dalam metabolisme energi. Vitamin B6 memiliki banyak peran penting utamanya dalam metabolisme protein, selain itu vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari. Dan serotonin memiliki pengaruh dalam memengaruhi perasaan. Serotonin dalam otak kadarnya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi seseorang khususnya karbohidrat dan protein.

Pelepasan serotonin dalam otak ini pada gilirannya akan memengaruhi perasaan seseorang. Selain oleh makanan level estrogen dalam darah juga dapat memengaruhi aktivitas serotonin dalam otak selama masa menjelang awal menstruasi. Vitamin B6 berperan sebagai koenzim dan metabolis- me protein termasuk di dalamnya adalah asam amino triptofan yang berkaitan dengan serotonin, karena serotonin disintesis dari asam amino triptofan dengan bantuan vitamin B6.

Berdasarkan hal ini maka diperlukan asupan vitamin B6 yang cukup guna mengurangi perasaan emosional yang seringkali mendera wanita menjelang masa menstruasi. Penelitian mengenai vitamin B6 dan kaitannya dengan PMS telah banyak dilakukan. Hal ini didasarkan atas logika bahwa wanita menjelang masa menstruasi mengalami defisiensi vitamin B6 akibat aktivitas hormon estrogen yang tidak normal sehingga membutuhkan asupan vitamin B6 untuk membantu menormalkan aktivitas hormon tersebut.Akan tetapi penelitian yang dilakukan dengan menggunakan suplemen vitamin B6 itu belum menunjukkan hasil yang cukup signifikan.

Potensi pisang

Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang. Sentra produksi pisang terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara Ba- rat.

Pisang sejak lama dikenal sebagai buah yang lezat dan berkhasiat bagi kesehatan. Selain itu, pisang merupakan sumber vitamin C yang baik, kaya akan vitamin B6 yang penting untuk pembentukan antibodi dalam sistem ketahanan tubuh, membantu metabolisme protein, pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan sistem syaraf pusat. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

Hasil penelitian yang dilakukan Setiawan (1999) dalam laporan disertasi doktornya di Lincoln University menyebutkan bahwa pisang merupakan salah satu buah yang memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan vitamin B6. Kontribusi yang diberikan pisang adalah sebesar mencapai 12 persen pada anak-anak usia 8-9 tahun.

Sementara itu penelitian yang dilakukan pada tahun 1990 oleh Manore dan kawan- kawan menunjukkan bahwa satu buah pisang dapat memenuhi kebutuhan vitamin B6 sebesar 30 persen pada lansia dengan tingkat ekonomi yang rendah. Dengan demikian asumsinya adalah bahwa konsumsi pisang sebanyak dua kali dengan ukuran berat 120 gram persatuannya dapat memenuhi kebutuhan vitamin B-6 setiap harinya.

Wanita usia subur membutuhkan vitamin B6 dengan kisaran antara 1,3-2,0 setiap harinya. Dan tentunya kebutuhan ini akan bertambah dan disesuaikan dengan keadaan khusus seperti saat hamil, saat menyusui, dan saat menstruasi beserta dengan gejala-gejala awal sindrom pramenstruasi yang dialami oleh wanita secara rutin setiap bulannya. Dengan kandungan vitamin B6 dan kalsium yang cukup tinggi pada pisang, pisang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh wanita setiap harinya. Mengapa?

Karena kandungan gizi pisang utamanya vitamin B6 dan kalsium serta glukosanya dapat membantu menstabilkan kadar serotonin pada otak agar mood tetap terjaga dengan baik, setidaknya gejolak emosi beserta segala kesensitifannya terhadap segala hal dapat berkurang, syukur-syukur jika semuanya berjalan normal saja sehingga Anda tetap dapat beraktivitas dengan normal, dan lingkungan tempat beraktivitas juga tidak terkena dampak emosi kita saat PMS datang menyapa.




2 -Yukz Coment-:

Kesehatan Gigi mengatakan...

Ada beberapa penyingkatan istilah yang sering membuat bingung. Berbicara mengenai PMS (Pre-Menstruation Syndrome) atau PMS ( Penyakit Menular Seksual) nah bingung kan hehehehe. Tapi it's ok semasih yang diajak ngomong ngerti. Kembali ke PMS (Pre-Menstruation Syndrome) memang menjadi kendala ada kaum wanita yang beraktifitas, namun memang sudah menjadi kodrat seorang wanita. namun tidak semua wanita mengalami Pre-Menstruation Syndrome, beberapa wanita haid dengan stabil, kalau disebutkan pemicu Pre-Menstruation Syndrome adalah ketidakstabilan hormon progesteron dan estrogen memang ada benarnya namun apakah faktor eksternal mempengaruhi? seperti stres, merokok, minumminuman keras? sory ne bes liu komen :) dije megae jani? Putu

Pu mengatakan...

kekekek...ing nawang mase tu ... Maan copas Infone kekekeke ..kaden nak nyen??

Di MY NET padang sambian tu ..mai melali !